Sunday, March 30, 2014

FOBIA MEMANDU...



Baru2 ini saya berhadapan dengan satu klien yang berhadapan dengan masalah trauma. Terkesan daripada kemalangan jalan raya yang menakutkan. Ditambah lagi pengalaman hidupnya, di mana ibu beliau telah pun lumpuh selepas kemalangan dan meninggal dunia selang beberapa tahun kemudian.

Dia sentiasa berada di dalam situasi ketakutan lebih-lebih lagi ketika memandu. ini membuatkan dia gagal untuk memandu dan degupan jantung yg laju sehingga tekanan darah naik tinggi. Dia hanya memikirkan soal mati.

Bila saya tanya ttg pengambilan ubat dia bgtau saya semua jenis ubat yang di ambil.. Di antara nya adalah pil penenang. dan dia sangat2 bergantung dgn pil tersebut dan mengambil nya secara rutin setiap hari dan sudah pun memasuki tahun yang ke 3.

Sessi rawatan hipnoterapi hanya boleh di jalankan sekiranya klien tersebut bebas dari pengambilan ubat penenang dalam tempoh 48 jam. Agak mencabar juga utk meyakinkan seorg yg mmg dah berada tahap kronik dalam pengambilan pil tersebut.

Akhirnya dia berjaya melaluinya.. Hanya lakukan sahaja perkara yang membuat dia tenang, dan melekakan tanpa dia sedar masa berlalu begitu cepat sehingga die sebenarnya sudah lebih 48jam tidak mengambil pil tersebut.

Saya mengambil masa 2 jam utk sessi tersebut dan Alhamdulillah hari ini dia hubungi saya dan bgtau die sudah boleh memandu tanpa ada rasa takut. dan dia gembira sbb boleh bawa anak2 bercuti. Di dalam sessi tersebut saya menggunakan pendekatan kepada anggota tubuh yang tidak selesa dan mengganggu diri nya sehingga menggagalkan dianya untuk mengawal pemikirannya dan degupan jantung nya. Pendekatan kepada menerima situasi yang tidak lagi menakutkan dirinya. Dia juga dpt menerima pemergian ibu nya dengan tenang...


Percaya pada diri, itu kunci kejayaan..

Thursday, March 27, 2014

KISAH NABI LUTH





Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya dalam semua perjalanan dan sewaktu mereka berada di Mesir berusaha bersama dalam bidang perternakan yang berhasil dengan baik binatang ternaknya berkembang biak sehingga dalam waktu yang singkat jumlah yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat yang disediakan . Akhirnya perkongsian Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternakan serta harta milik perusahaan mereka di bahagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum.

Nabi Luth Diutuskan Oleh Allah Kepada Rakyat Sadum

Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya,rosak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran bermaharajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu bermaharajalela di dalam masyarakat sehinggakan ianya merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.

Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari diganggu oleh mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.

Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian paras penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerang kepada mereka bahawa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak meredhai amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahawa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.

Allah SWT berfirman:

"Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul. Ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka: Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." (QS. asy-Syu'ara: 160-163)

Dengan kelembutan dan kasih sayang semacam ini, Nabi Luth berdakwah kepada kaumnya. Beliau mengajak mereka untuk hanya menyembah kepada Allah SWT yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan melarang mereka untuk melakukan kejahatan dan kekejian. Namun dakwah beliau berhadapan dengan hati yang keras dan jiwa yang sakit serta penolakan yang berasal dari kesombongan.

Kaum Nabi Luth melakukan berbagai kejahatan yang tidak biasa dilakukan oleh penjahat manapun. Mereka merampok dan berkhianat kepada sesama teman serta berwasiat dalam kemungkaran. Bahkan catatan kejahatan mereka ditambah dengan kejahatan baru yang belum pernah terjadi di muka bumi. Mereka memadamkan potensi kemanusiaan mereka dan daya kreativiti yang ada dalam diri mereka. Yaitu kejahatan yang belum pernah dilakukan seseorang pun sebelum mereka di mana mereka berhubungan seks dengan sesama kaum lelaki (homo seks).

Allah SWT berfirman:

"Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu sedang kamu melihat(nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan mendatangi wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak dapat mengetahui (akibat perbuatanmu)." (QS. an-Naml: 54-55)

Nabi Luth menyampaikan dakwah kepada mereka dengan penuh ketulusan dan kejujuran, namun apa gerangan jawapan dari kaumnya:

"Maka tidak lain jawapan kaumnya melainkan mengatakan: 'Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; kerana sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwahkan dirinya) bersih.'" (QS. an-Naml: 56)

Mengapa mereka menjadikan sesuatu yang patut dipuji menjadi sesuatu yang tercela yang kemudian harus diusir dan dikeluarkan. Tampak bahawa jiwa kaum Nabi Luth benar-benar sakit dan mereka justru menganiaya diri mereka sendiri serta bersikap angkuh terhadap kebenaran. Akhirnya, kaum lelaki cenderung kepada sesama jenis mereka, bukan malah cenderung kepada wanita. Sungguh aneh ketika mereka menganggap kesucian dan kebersihan sebagai kejahatan yang harus disamakan. Mereka orang-orang yang sakit yang justru menolak ubat dan memeranginya. Tindakan kaum Nabi Luth membuat had beliau bersedih. Mereka melakukan kejahatan secara terang-terangan di tempat-tempat mereka. Ketika mereka melihat seorang asing atau seorang musafir atau seorang tamu yang memasuki kota, maka mereka menangkapnya. Mereka berkata kepada Nabi Luth, "sambutlah tamu- tamu perempuan dan tinggalkanlah untuk kami kaum lelaki." Mulailah perilaku mereka yang keji itu terkenal.

Nabi Luth memerangi mereka dalam jihad yang besar. Nabi Luth mengemukakan argumentasi. Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berlalu, dan Nabi Luth terus berdakwah. Namun tak seorang pun yang mengikutinya dan tiada yang beriman kepadanya kecuali keluarganya, bahkan keluarganya pun tidak beriman semuanya. Isteri Nabi Luth kafir seperti isteri Nabi Nuh:

"Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang- orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang soleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (seksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): 'Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk neraka.'" (QS. at-Tahrim: 10)

Jika rumah adalah tempat istirahat yang di dalamnya seseorang mendapatkan ketenangan, maka Nabi Luth terseksa, baik di luar rumah mahupun di dalamnya. Kehidupan Nabi Luth dipenuhi dengan mata rantai penderitaan yang keras namun beliau tetap sabar atas kaumnya. Berlalulah tahun demi tahun tetapi tak seorang pun yang beriman kepadanya, bahkan mereka mulai mengejek ajarannya dan mengatakan apa saja yang ingin mereka katakan:

"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang- arang yang benar." (QS. al-'Ankabut: 29)

Ketika terjadi hal tersebut, Nabi Luth berputus asa kepada mereka dan ia berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya dan menghancurkan orang- orang yang membuat kerosakan. Akhirnya, para malaikat keluar dari tempat Nabi Ibrahim menuju desa Nabi Luth. Mereka sampai saat Ashar. Mereka mencapai pagar-pagar Sudum. Sungai mengalir di tengah-tengah tanah yang penuh dengan tanaman yang hijau.

Sementara itu, anak perempuan Nabi Luth berdiri sedang memenuhi tempat airnya dari air sungai itu. Ia mengangkat wajahnya sehingga menyaksikan mereka. Ia tampak kehairanan melihat kaum lelaki yang memiliki ketampanan yang mengagumkan. Salah seorang malaikat bertanya kepada anak kecil itu: "Wahai anak perempuan, apakah ada rumah di sini?" Ia berkata (saat itu ia mengingat kaumnya), "Hendaklah kalian tetap di situ sehingga aku memberitahu ayahku dan kemudian akan kembali pada kalian." Ia meninggalkan wadah airnya di sisi sungai dan segera menuju ayahnya.

"Ayahku, ada pemuda-pemuda yang ingin menemuimu di pintu kota. Aku belum pernah melihat wajah-wajah seperti mereka," kata anak itu dengan nada gugup. Nabi Luth berkata kepada dirinya sendiri: Ini adalah hari yang dahsyat. Beliau segera berlari menuju tamu-tamunya. Ketika Nabi Luth melihat mereka, beliau merasakan kehairanan yang luar biasa. Beliau berkata: "Ini adalah hari yang dahsyat." Beliau bertanya kepada mereka: "Dari mana mereka datang dan apa tujuan mereka?" Mereka malah terdiam dan justru memintanya untuk menjamu mereka." Nabi Luth tampak malu di hadapan mereka, kemudian beliau berjalan di depan mereka sedikit lalu beliau berhenti sambil menoleh kepada mereka dan berkata: "Saya belum mengetahui kaum yang lebih keji di muka bumi ini selain penduduk negeri ini." Beliau mengatakan demikian dengan maksud agar mereka mengurungkan niat mereka untuk bermalam di negerinya. Namun mereka tidak peduli dengan ucapan Nabi Luth dan mereka tidak memberikan komentar atasnya.

Nabi Luth kembali berjalan bersama mereka dan beliau selalu berusaha untuk mengalihkan pembicaraan tentang kaumnya. Nabi Luth memberitahu mereka bahawa penduduk desanya sangat jahat dan menghinakan tamu-tamu mereka. Di samping itu, mereka juga membuat kerosakan di muka bumi dan seringkali terjadi pertentangan di dalam desanya. Pemberitahuan tersebut dimaksudkan agar para tamunya membatalkan niat mereka untuk bermalam di desanya tanpa harus melukai perasaan mereka dan tanpa menghilangkan penghormatan pada tamu. Nabi Luth berusaha dan mengisyaratkan kepada mereka untuk melanjutkan perjalanannya tanpa harus mampir di negerinya. Namun tamu-tamu itu sangat menghairankan. Mereka tetap berjalan dalam keadaan diam. Ketika Nabi Luth melihat tekad mereka untuk tetap bermalam di kota, beliau meminta kepada mereka untuk tinggal di suatu kebun sehingga datang waktu Maghrib dan kegelapan menyelimuti segala penjuru kota. Nabi Luth sangat bersedih dan dadanya menjadi sempit. kerana rasa takutnya dan penderitaannya sehingga ia lupa untuk memberi mereka makanan. Kegelapan mulai menyelimuti kota. Nabi Luth menemani tiga tamunya itu berjalan menuju rumahnya. Tak seorang pun dari penduduk kota yang melihat mereka. Namun isterinya melihat mereka sehingga ia keluar menuju kaumnya dan memberitahu mereka kejadian yang dilihatnya. Kemudian tersebarlah berita dengan begitu cepat dan selanjutnya kaum Nabi Luth menemuinya. Allah SWT berfirman:

"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya kerana kedatangan mereka, dan dia berkata: 'Ini adalah hari yang amat sulit.' Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergesa-gesa. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji." (QS. Hud: 77-78)

Mulailah terjadi hari yang sangat keras. Kaum Nabi Luth bergegas menuju padanya. Nabi Luth bertanya pada dirinya sendiri: "Siapa gerangan yang memberitahu mereka?" Kemudian ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari isterinya namun ia tidak menemuinya. Maka bertambahlah kesedihan Nabi Luth.

Kaum Nabi Luth berdiri di depan pintu rumah. Nabi Luth keluar kepada mereka dengan penuh harap, bagaimana seandainya mereka diajak berfikir secara sehat? Bagaimana seandainya mereka diajak menggunakan fitrah yang sehat? Bagaimana seandainya mereka tergugah dengan kecenderungan yang sehat terhadap jenis lain yang Allah SWT ciptakan untuk mereka? Bukankah di dalam rumah mereka terdapat kaum wanita? Seharusnya wanitalah yang menjadi kecenderungan mereka, bukan malah mereka cenderung kepada sesama lelaki.

"Dia berkata: 'Hai kaumku, inilah puteri-puteri (negeriku) mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal." (QS. Hud: 78)

"Inilah puteri-puteri (negeriku)." Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut? Nabi Luth ingin berkata kepada mereka: "Di hadapan kalian terdapat wanita-wanita di bumi. Mereka lebih suci bagi kalian dalam bentuk kesucian jiwa dan fizik. Ketika kalian cenderung kepada mereka, maka kecenderungan itu merupakan pelaksanaan dari fitrah yang sehat." "Maka bertakwalah kalian kepada Allah." Nabi Luth berusaha menjamah jiwa mereka dari sisi takwa setelah menjamahnya dari sisi fitrah. Bertakwalah kepada Allah SWT dan ingatlah bahawa Allah SWT mendengar dan melihat serta akan murka dan menyeksa orang-orang yang derhaka. Seharusnya orang yang berakal sehat menghindari murka- Nya.

"Dan janganlah kalian mencemarkan namaku terhadap tamuku ini." Ini adalah usaha gagal dari beliau yang mencuba menggugah kemuliaan dan tradisi mereka sebagai orang Badwi yang harus menghormati tamu, bukan malah menghinakannya. "Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" Tidakkah di antara kalian terdapat orang yang mempunyai fikiran yang sehat? Tidakkah di antara kalian terdapat laki-laki yang berakal? Apa yang kalian inginkan jika memang terwujud, maka itu hakikat kegilaan. Akal adalah sarana yang tepat bagi kalian untuk mengetahui kebenaran. Sesungguhnya perkara tersebut sangat jelas kebenarannya jika kalian memperhatikan fitrah, agama, dan harga diri." Kaumnya menunggu hingga beliau selesai dari nasihatnya yang singkat lalu mereka tertawa terbahak-bahak. Kalimat Nabi Luth yang suci itu tidak mampu mengubah pendirian jiwa yang sakit, hati yang beku, dan fikiran yang bodoh:

"Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kamu telah tahu bahawa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.'" (QS. Hud: 79)

Demikianlah tampak dengan jelas bahawa kebenaran tersembunyi di balik pengkaburan, suatu hal yang diketahui oleh dunia semuanya. Mereka tidak mengatakan kepadanya apa yang mereka inginkan kerana dunia mengetahuinya dan selanjutnya ia juga mengetahui, yakni isyarat yang buruk pada perbuatan yang buruk.

Nabi Luth merasakan kesedihan dan kelemahannya di tengah-tengah kaumnya. Dengan marah Nabi Luth memasuki rumahnya dan menutup pintu rumahnya. Ia berdiri mendengarkan tertawa dan celaan serta pukulan terhadap pintu rumahnya. Sementara itu, orang-orang asing yang dijamu oleh Nabi Luth tampak duduk dalam keadaan tenang dan terpaku. Nabi Luth merasakan kehairanan dalam dirinya ketika melihat ketenangan mereka. Dan pukulan-pukulan yang ditujukan pada pintu semakin kencang. Mulailah kayu-kayu pintu itu tampak rosak dan lemah, lalu Nabi Luth berteriak dalam keadaan kesal:

"Luth berkata: 'Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).'" (QS. Hud: 80)

Nabi Luth berharap akan mendapatkan kekuatan sehingga dapat melindungi para tamunya. Beliau mengharapkan seandainya terdapat benteng yang kuat yang dapat melindunginya, yaitu benteng Allah SWT yang di dalamnya para nabi dan kekasih-kekasih-Nya dilindungi. Berkenaan dengan hal itu, Rasulullah berkata saat membaca ayat tersebut: "Allah SWT menurunkan rahmat atas Nabi Luth. Ia berlindung pada benteng yang kukuh." Ketika penderitaan mencapai puncaknya dan Nabi Luth mengucapkan kata-katanya yang terbang laksana burung yang putus asa, para tamunya bergerak dan tiba-tiba bangkit. Mereka memberitahunya bahawa ia benar-benar akan terlindung di bawah benteng yang kuat:

"Para utusan (malaikat) berkata: 'Hai Luth sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-sekali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu." (QS. Hud: 81)

Jangan berkeluh kesah wahai Luth dan jangan takut. Kami adalah para malaikat, dan kaum itu tidak akan mampu menyentuhmu. Tiba-tiba pintu terbelah. Jibril bangkit dan ia menunjuk dengan tangannya secara cepat sehingga kaum itu kehilangan matanya. Lalu mereka tampak serampangan di dalam dinding dan mereka keluar dari rumah dan mereka mengira bahawa mereka memasukinya. Jibril as menghilangkan mata mereka.

Allah SWT berfirman:

"Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal." (QS. al-Qamar: 37-38)

Para malaikat menoleh kepada Nabi Luth dan memerintahkan kepadanya untuk membawa keluarganya di tengah malam dan keluar. Mereka mendengar suara yang sangat mengerikan dan akan menggoncangkan gunung. Seksa apa ini? Ini adalah seksa dari bentuk yang aneh. Para malaikat memberitahunya bahawa isterinya termasuk orang-orang yang menentangnya. isterinya adalah seorang kafir seperti mereka, sehingga jika turun azab kepada mereka, maka ia pun akan menerimanya.

Keluarlah wahai Luth kerana keputusan Tuhanmu telah ditetapkan. Nabi Luth bertanya kepada malaikat: "Apakah sekarang akan turun azab kepada mereka?" Para malaikat memberitahunya bahawa mereka akan terkena azab pada waktu Subuh. Bukankah waktu Subuh itu sangat dekat?

Allah berfirman SWT:

"Pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kalian yang tertinggal, kecuali isterimu Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka kerana sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka adalah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?" (QS. Hud: 81)

Nabi Luth keluar bersama anak-anak perempuannya dan isterinya. Mereka keluar di waktu malam. Dan tibalah waktu Subuh. Kemudian datanglah perintah Allah SWT:

"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan seksaan itu tiadalah jauh dari orang- orang yang lalim. " (QS. Hud: 82-83)

Para ulama berkata: "Jibril menghancurkan dengan ujung sayapnya tujuh kota mereka. Jibril mengangkat semuanya ke langit sehingga para malaikat mendengar suara ayam-ayam mereka dan gonggongan anjing mereka. Jibril membalikkan tujuh kota itu dan menumpahkannya ke bumi. Saat terjadi kehancuran, langit menghujani mereka dengan batu- batu dari neraka Jahim. Yaitu batu-batu yang keras dan kuat yang datang silih berganti. Neraka Jahim terus menghujani mereka sehingga kaum Nabi Luth musnah semuanya. Tiada seorang pun di sana. Semua kota- kota hancur dan ditelan bumi sehingga terpancarlah air dari bumi. Hancurlah kaum Nabi Luth dan hilanglah kota-kota mereka. Nabi Luth mendengar suara-suara yang mengerikan. isterinya melihat sumber suara dan dia pun musnah."

Allah SWT berfirman tentang kota-kota Luth:

"Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri. Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada seksa yang pedih. " (QS. adz-Dzariyat: 35-37)

"Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia)." (QS. al-Hijr: 76)

"Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkannya." (QS. ash-Shaffat: 137-138)

Yakni ia adalah bukti kekuasaan Allah SWT yang zahir. Para ulama berkata: "bahawa kota-kota yang tujuh menjadi danau yang aneh di mana airnya asin dan deras airnya lebih besar dari derasnya air laut yang asin. Dan di dalam danau ini terdapat batu-batu tarnbang yang mencair. Ini mengisyaratkan bahawa batu-batu yang ditimpakan pada kaum Nabi Luth menyerupai butiran-butiran api yang menyala. Ada yang mengatakan bahawa danau yang sekarang bernama al-Bahrul Mayit yang terletak di Palestina adalah kota-kota kaum Nabi Luth."

Tamatlah riwayat kaum Nabi Luth dari bumi. Akhirnya, Nabi Luth menemui Nabi Ibrahim. Beliau menceritakan berita tentang kaumnya. Beliau hairan ketika mendengar bahawa Nabi Ibrahim juga mengetahuinya. Nabi Luth terus melanjutkan misi dakwahnya di jalan Allah s.w.t seperti Nabi Ibrahim. Mereka berdua tetap menyebarkan Islam di muka bumi.


Kisah Nabi Luth Di Dalam Al-Quran


Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya surah "Al-Anbiyaa" ayat 74 dan 75 , surah "Asy-Syu'ara" ayat 160 sehingga ayat 175 , surah "Hud" ayat 77 sehingga ayat 83 , surah "Al- Qamar" ayat 33 sehingga 39 dan surah "At-Tahrim" ayat 10 yang mengisahkan isteri Nabi Luth yang mengkhianati suaminya.

Wednesday, March 19, 2014

Yang TAK MAHU DUIT JANGAN BACA INI


Pokok duit? Bukan ini ya..

Ini pokok duit-duit nama nya...

Bagaimana nak tanam pokok duit.. Amik duit tanam buat benih ke?

Sesuatu yg bernilai itu lah benih nya.. 

Mengapa perlu tanam?? 

Bagus soalan ini.. Bijak org yg tanya ni... Ini adalah satu metafora.. Perniagaan perlu ada modal. Apakah modal nya?

1. Minda yg bijak dan genius (minda jutawan)
2. Semangat yang tinggi.
3. Rajin berusaha
4. Minat bukan hanya sekadar hangat2 tahi ayam
5. Rajin menambah ilmu
6. Tidak lokek ilmu
7. Peramah
8. Ikhlas
9. Niat yg baik
10. Pegangan agama yg kuat agar tidak lalai.

Eh... Knape dlm senarai di atas tak ada duit yer??

Kakak2 abang2 semua... Klau ada duit byk pun tapi dlm senarai kat atas tu x ada tak kan berjaya..

Bila kita ada minda jutawan kita tahu bagaimana ianya harus bermula..

Ada soalan yg bertanya. " kami tau usaha itu tangga kejayaan. Mcm mana nk usaha klau duit tak ada"

Duit bukan boleh dtg bergolek2 pd kita. Gunakan akal yg bijak, bagaimanakah untuk menjadikan duit itu dtg bergolek2 pd kita..? Kene kerja la.. Bukan duk melepak x tentu hala @ main nombor ekor @ minta sedekah.. 

Org yg ada ciri2 1-10 di atas pasti akn tau berjimat cermat, mengumpul wang & tahu matlamat.. Dah tau rasa susah kumpul duit maka anda akn lebih berhati- hati melaburkan nya.. Betul tak?

Kita cari produk yg berkualiti dan skop market yg sangat luas.. Mengapa?? Kerana tidak mahu lah produk tersebut jadi stok terperuk. 

Umpama menanam pokok., setiap hari kita kena siram, seminggu skali kita baja..  Apa akan jadi pd pokok yg kita tanam tetapi tidak di siram dan di baja..?

Tanam pokok buah dlm satu hari blom tentu dpt menikmati buah nya tapi kita dapat apa?

Kita dapat oksigen, udara yg segar, fresh. .. Adakah anda tidak cukup bersyukur..? Lama kelamaan apabila kita jaga dgn baik akhirnya buah keluar merimbun. Sampai waktu tu nak makan sendiri pun dah tak ter telan.. Apa yg kita buat? Kita sedekah pula pada jiran2 dan saudara mara..

Klau durian boleh buat lempuk atau jam yg boleh tahan lama utk di makan sementara menunggu musim yg akan dtg...

Sedar kah kita itu lah persamaan metafora ini... Pokok buah makin lama buah nya makin manis dan sedap.. Jaga dan bajai lah berterusan.. Hargai rezeki yg ada di depan mata.

Kesilapan yang sering di lakukan 
1. Tak sabar nak kaya.. Dapat duit terus berbelanja tak ingat dunia.
2. Kedekut, sombong & riak
3. Lupa dari asal bermula
4. Fikir diri hebat
5. Melakukan sesuatu yg bercanggah dr kepercayaan..

Dari satu pokok menjadi 2 akhirnya bertambah dan menjadi satu ladang yg besar sehingga kita tidak cukup tangan utk menyiram dan membaja nya.. Tatkala itu lah kita terpaksa mencari tenaga tambahan utk membantu... 

Nah di sini peluang pekerjaan makin bertambah, itu bermaksud setiap org berpeluang utk menjana pendapatan dan
Usaha utk kumpul wang.. Pelik sungguh bila "tau usaha tapi takde duit." Maksudnya anda tidak ada duit sbb anda tak tau usaha nama nya...

Saya mempunyai beberapa rangkaian perniagaan yang boleh membantu mereka utk berniaga.. Dr modal paling kecil Rm0 sehingga kpd RM5500.00

Hubungi saya utk perbincangan selanjutnya..

Jom kita tanam POKOK DUIT






Monday, March 17, 2014

RIWAYAT HIDUP RINGKAS BADIUZZAMAN SAID NURSI



Disusun dan diterjemah oleh :
Wan Jaffree bin Wan Sulaiman (SRI ABIM Kedah)
Khairul Anuar Mohd. Nayan (Universiti Kebangsaan Malaysia)

Kekaguman Zaman (Badiuzzaman)

Badiuzzaman Said Nursi dilahirkan pada tahun 1873 di kampung bernama “Nurs”, di timur Anatolia. Nama “Nursi” ialah sempena nama kampung ini. Beliau menerima pendidikan asas daripada para ulama terkenal di daerahnya. Ketika masih muda, beliau telah menunjukkan kecerdikan dan kemampuan yang luar biasa untuk belajar. Hal ini membuatkannya terkenal di kalangan guru-guru, kawan-kawan dan orang ramai. Ketika berusia 16 tahun, beliau mengalahkan beberapa ulama terkemuka yang telah menjemputnya ke satu majlis perbahasan (ketika itu perbahasan ialah satu amalan biasa di kalangan ulama). Kemudian beliau terus mengalahkan berbagai kumpulan ulama lain sebanyak beberapa kali dalam majlis perbahasan. Selepas peristiwa ini, beliau pun digelar Badiuzzaman (Kekaguman Zaman).

Pengalaman pendidikan yang telah beliau lalui telah membukakan fikirannya untuk memikirkan cara untuk menghasilkan sistem pendidikan yang bersepadu. Ketika itu, dunia sedang memasuki satu zaman baru yang membawa angin perubahan. Satu zaman di mana sains dan lojik memainkan peranan penting. Beliau berpendapat ilmu agama perlu diajar di sekolah-sekolah moden dan sekular, sebaliknya ilmu sains moden pula perlu diajar di sekolah-sekolah agama. Katanya, “Dengan cara ini, para pelajar di sekolah moden dilindungi dari kekufuran dan para pelajar di sekolah agama akan dilindungi dari sikap taksub”.

Dalam usaha merealisasikan cita-citanya, beliau telah pergi ke Istanbul sebanyak dua kali. Kali pertama adalah pada tahun 1896 dan kali keduaya adalah pada tahun 1907. Beliau cuba meyakinkan Sultan Abdul Hamid agar membina sebuah universiti di Anatolia yang mengajar ilmu agama dan ilmu sains secara bersepadu.

Ketika bercakap dengan Sultan Abdul Hamid, Badiuzzaman menggunakan bahasa yang agak kasar sehingga menyebabkan beliau dibicarakan di mahkamah tentera. Di mahkamah tentera pula, beliau masih menggunakan bahasa yang sama. Lantaran terkejut dengan hal ini, para hakim mahkamah tentera telah menghantarnya ke sebuah hospital sakit jiwa untuk diperiksa. Walaubagaimanapun, doktor yang memeriksanya melaporkan “Jika Badiuzzaman gila, maka tidak akan ada seorang manusia siuman pun di dalam dunia ini”. Dengan ini, beliau pun dibebaskan.

Kebebasan Pertama

Sering kali Badiuzzaman menjadi sasaran tuduhan (fitnah) yang bertentangan dengan niat dan cita-citanya. Ketika berlakunya pemberontakan Mac 31, 1909, beliau telah ditangkap dan dibicarakan di mahkamah tentera atas tuduhan mencetuskan kekacauan. Sebenarnya, beliau telah cuba mententeramkan keadaan dan telah berjaya melakukannya pada sesuatu peringkat tertentu. Ketika mayat-mayat orang yang dihukum gantung masih di tiang gantung di luar tingkap mahkamah, Badiuzzaman telah berjaya berhujah mempertahankan diri dan akhirnya telah dibebaskan.

Selepas itu, beliau kembali ke Timur Anatolia dan melawat kawasan-kawasan terpencil untuk menerangkan kepada rakyat bahawa gerakan pembebasan yang sedang ditubuhkan di Turki tidak bertentangan dengan Islam. Beliau telah memberitahu mereka bahawa semua bentuk pemerintahan kuku besi (diktator) ditolak oleh undang-undang Islam. Perundangan Islam akan berkembang dan menunjukkan kemuliaannya di dalam suasana yang bebas merdeka. Kemudian beliau telah mengumpulkan syarahan-syarahannya itu di dalam sebuah buku bertajuk Perbahasan.

Pada musim sejuk tahun 1911, Badiuzzaman pergi ke Damsyik untuk menyampaikan khutbah di Masjid Umayyad. Para pendengarnya termasuklah 100 ulama yang terkenal. Dalam ceramahnya, beliau berkata bahawa tamaddun sebenar yang berada pada Islam akan berdiri tegak di dunia moden ini. Selepas itu, beliau pergi ke Istanbul sekali lagi untuk meneruskan usahanya agar sebuah universiti didirikan di Anatolia Timur. Badiuzzaman merupakan wakil bagi timur Turki yang mengiringi Sultan Muhammad Resyad melawat Rumelia (daerah Balkan). Ketika di Kosovo Metohija, di mana Sultan bercadang untuk membina sebuah universiti, beliau pun berkata, "Kawasan Timur lebih memerlukan sebuah universiti kerana ia merupakan pusat Dunia Islam." Beliau berjaya meyakinkan Sultan Muhammad Resyad agar menyediakan peruntukan sebanyak 19,000 lira untuk tujuan itu. Beliau kemudian pergi ke Van dan meletakkan batu asas universiti tersebut. Tetapi malangnya, pembinaan universiti tersebut tidak dapat disiapkan kerana Perang Dunia Pertama meletus.

Dalam Perang Dunia Pertama, Badiuzzaman menjadi pemimpin pasukan sukarelawan di medan perang Kaukasia dan Anatolia Timur. Keperwiraan yang telah ditunjukkan oleh beliau di medan pertempuran mendapat pujian dari para panglima Tentera Turki Uthmaniah, termasuklah Anwar Pansya, Menteri Perang dan Ketua Turus Tentera ketika itu. Pasukannya telah digelar “Pasukan Topi Bulu”. Pasukan ini telah menggerunkan tentera Russia dan pengganas Armenia. Di medan perang inilah beliau telah menulis tafsirnya yang bertajuk “Isyaaratul I'jaz” di dalam bahasa Arab. Karyanya ini ditulis ketika beliau menunggang kuda di barisan hadapan dan di dalam kubu-kubu pertahanan. Tafsir ini kemudianya mendapat penghargaan daripada para ulama terkenal.
Dalam satu pertempuran menentang pencerobohan tentera Rusia, Badiuzzaman dan 90 orang pegawai lain ditawan. Beliau dihantar ke khemah tahanan perang di Kostromaa, iaitu di barat laut Russia dan ditahan di situ selama 2 tahun.

Badiuzzaman pernah dijatuhkan hukuman tembak sampai mati kerana menghina Jeneral Nicholas Nicolavich, Ketua Turus Tentera Rusia di medan perang Kaukasia, yang juga merupakan bapa saudara Czar, Raja Russia. Walau bagaimana pun, hukuman itu kemudianya dibatalkan. Peristiwa itu adalah seperti berikut:

Pada satu hari, Jeneral Nicholas Nicolavich melawat khemah tahanan tersebut dan berjalan di hadapan Badiuzzaman tetapi ulama itu tidak bangun menghormatinya. Bila ditanya mengapa beliau berbuat demikian, beliau lantas berkata, “Saya seorang ulama Islam dan di dalam hati saya ada iman. Sesiapa saja yang ada iman di dalam hatinya adalah lebih mulia daripada mereka yang tiada. Saya tidak boleh bertindak bertentangan dengan iman saya.” Akibat dari peristiwa itu beliau kemudianya dibicarakan di mahkamah tentera dan dijatuhkan hukuman mati. Sebelum hukuman dijalankan, beliau telah sempat bersolat di hadapan pasukan penembak. Jeneral Nicholas Nicolavich melihat kelakuannya itu dan datang kepadanya untuk meminta maaf. Jeneral itu berkata beliau kini telah sedar bahawa Badiuzzaman bertindak demikian kerana ingin berpegang teguh kepada imannya. Beliau pun meminta maaf atas gangguan tersebut. Sungguh sedih sekali kerana penghormatan yang diberikan oleh orang Russia, musuh lama orang-orang Islam tidak ditunjukkan oleh sebahagian orang-orang Turki yang telah menyebabkan beliau menjalani hidup yang penuh dengan berbagai penderitaan.

Kekacauan yang meletus kerana Revolusi Komunis, memberi peluang kepada Badiuzzaman untuk melepaskan diri. Selepas melalui satu perjalanan yang jauh, beliau pun sampai ke Istanbul dalam tahun 1918. Di Istanbul, beliau dianugerahkan sebuah pingat penghormatan atas sumbangannya di medan perang. Anuar Pasya, telah menawarkan kepadanya beberapa jawatan di dalam kerajaan tetapi beliau menolak. Namun begitu, atas cadangan pihak tentera beliau dilantik menjadi anggota Darul Hikmah Al Islamiah tanpa pengetahuanya. Beliau tidak membantah kerana jawatan ini adalah jawatan ilmiah semata-mata.

Semasa negara Turki diceroboh oleh tentera penjajah selepas kalah dalam Perang Dunia Pertama. Badiuzzaman telah menunjukkan penentangan yang terang-terangan kepada penjajah British. Hal ini hampir membuatkan nyawanya melayang. Di antara kata-kata yang ditujukan kepada pihak British yang ditulis di dalam akhbar harian ialah, “Wahai anjing yang dianjingkan ke peringkat anjing yang tertinggi” dan “Ludahlah muka British yang terkutuk dan tidak tahu malu itu”. Lantaran itu beliau menjadi sasaran komplot bunuh pihak British. Dengan pertolongan Allah beliau terpelihara daripada ancaman tersebut dan terus berhadapan dengan tugas dan cabaran-cabaran baru yang sedang ditunggunya.

Dalam tahun 1922, kerajaan Turki telah menjemputnya ke Ankara tetapi beliau menolak. Akhirnya, selepas dijemput sebanyak 18 kali, barulah beliau bersetuju pergi ke Ankara. Beliau disambut oleh Dewan Perhimpunan Kebangsaan (Parlimen Turki) di Ankara dengan penuh istiadat. Walaubagaimanapun, beliau mendapati apa yang ada di Ankara tidaklah serupa dengan apa yang diharapkannya. Kebanyakan para perwakilan di Dewan Perhimpunan Kebangsaan lalai menunaikan kewajipan agama. Pada 19 Januari 1923, beliau mengeluarkan satu kenyataan untuk para perwakilan mengajak mereka menunaikan kewajipan bersolat. Hasilnya ialah, pada mulanya 50 hingga 60 daripada mereka mula menunaikan solat dan kemudiannya angka ini semakin bertambah.

Badiuzzaman menghabiskan masanya selama lapan bulan di Ankara dan kemudian ke Van. Beliau menghabiskan dua tahun di Van dengan mengasingkan diri, beribadat dan berzikir. Sementara itu, satu pemberontakan berlaku di timur Turki. Para pemberontak meminta sokongan Badiuzzaman kerana beliau sangat berpengaruh di kalangan rakyat tetapi beliau menolak dengan berkata, “Pedang hendaklah digunakan ke atas musuh dari luar. Ia bukanlah untuk digunakan di dalam negeri. Hentikan usaha kamu itu kerana ia akan gagal. Ia akan mengakibatkan beribu-ribu orang lelaki dan wanita yang tidak bersalah terbunuh lantaran tindakan beberapa orang penjenayah”.

Sekali lagi Badiuzzaman difitnah dan mengakibatkannya dibuang ke Burdur. Di Burdur, beliau dikenakan pengawasan ketat dan menderita akibat penindasan dari pihak berkuasa. Hal ini langsung tidak menyekatnya dari menyebarkan kebenaran iman kepada orang ramai di sekelilingnya dan mengumpulkan segala hasil penulisannya dalam bentuk buku. Kegiatannya ini telah dapat dikesan lalu dilapurkan ke Ankara dan satu rancangan diatur untuk menyekatnya. Pihak berkuasa kemudiannya menghantarnya ke Barla pula, sebuah tempat terpencil di bahagian tengah Anatolia. Tempat tersebut dikelilingi bukit-bukau dan mereka berharap Badiuzzaman akan  mati di situ dalam keadaan tidak bermaya dan keseorangan.


Kemunculan  Risale-i Nur (Risalah Yang Bercahaya)

Sebenarnya penyebaran iman bukanlah sesuatu yang perlu dibimbangkan. Berdakwah juga bukanlah satu jenayah yang melayakkan nyawa seseorang diancam. Namun begitu, hal ini dianggap satu jenayah pada ketika itu. Pada masa itu, kezaliman menyelubungi negara Turki dengan segala kegelapan dan kezaliman. Azan telah diharamkan. Beratus-ratus masjid telah digunakan untuk tujuan bukan keagamaan. Perancangan telah dijalankan untuk memutuskan negara Turki daripada zaman silamnya yang terkenal dengan segala nilai-nilai akhlaknya yang mulia. Sesiapa yang bercakap mengenai agama memerlukan keberanian. Ketua Jabatan Percetakan Kerajaan boleh mengarah sidang pengarang akhbar memotong sebarang makalah yang menyentuh isu agama dalam tempoh 10 hari atas alasan merbahaya kerana boleh menyemai konsep agama di dalam pemikiran para belia.

Dalam suasana beginilah Badiuzzaman Said Nursi memasuki bahagian kedua hidupnya yang digelarnya "Said Jadid” (Said Baru). Bahagian kedua dalam hidupnya ini ditumpukan sepenuhnya kepada penulisan dan penyebaran mengenai iman dan Islam. Kebenaran iman ialah kebenaran sejagat yang terpenting. Membangkitkan semula iman dan Islam menjadi matlamatnya apabila beliau berkata, “Saya akan buktikan kepada dunia bahawa Al-Quran ialah matahari rohani yang tidak akan luntur dan tidak akan padam”. Maka itulah yang diperjuangkannya. Badiuzzaman tidak mati keseorangan di Barla tetapi yang muncul ialah “Said Jadid” yang seumpama matahari, menyinari dunia sains dan budaya. Semenjak itulah, beliau telah menyinari berjuta-juta manusia dengan cahaya iman.

Di Barla, pengawasan ketat dan penindasan sedang menunggu Badiuzzaman. Musuh-musuhnya masih belum mengenalinya lagi. Inilah orang yang ditakuti tentera Russia ketika Perang Dunia Pertama. Inilah orang yang sanggup meludah ke muka orang British yang menjajah Istanbul. Inilah orang yang berjaya terlepas dari tali gantung sebanyak beberapa kali. Walau bagaimanapun, mereka kemudian mengenalinya juga apabila terpaksa berkata, “Segala apa yang kami lakukan selama 25 tahun yang lepas tidak berjaya menyekat Said Nursi dari meneruskan kegiatannya”.

Beliau telah menghabiskan hidupnya di Barla selama 8 tahun setengah di bawah penindasan yang dahsyat. Dalam tempoh tersebut, beliau sempat menulis 3 suku daripada Risale-i Nurnya. Tafsirnya ini kesemuanya ditulis dengan tangan kerana pengarang dan para pelajarnya tidak mampu menyediakan belanja percetakan. Sekalipun mereka mampu, mereka tidak diberi kebebasan berbuat demikian. Tugas menulis tafsir ini dengan tangan adalah kerja merbahaya pada ketika itu. Mereka yang melakukannya telah disiksa di dalam penjara dan balai-balai polis. Pada masa yang sama, berbagai usaha dijalankan untuk menyekat orang ramai dari menghubungi Badiuzzaman.

Sebanyak 600,000 naskah ditulis dengan tangan.

Ketika itu penulisan atau penyebaran walaupun hanya 1 karya agama bukanlah sesuatu yang sesiapa pun berani lakukan. Inilah perjuangan berani yang berterusan yang menjadi pilihan Badiuzzaman dan para pelajarnya. Apabila keadaan di mana Risale-i Nur ditulis dan disebarkan ke seluruh Anatolia diambil kira, maka betapa benar kata Maryam Jameelah, “Tidaklah keterlaluan untuk mengatakan bahawa apa saja keimanan Islam yang masih ada di Turki pada ketika itu adalah atas usaha tanpa penat dari Badiuzzaman Said Nursi”.

Mereka yang memahami intipati iman melalui Risale-i Nur mencapai tahap keimanan yang kental sehingga mampu menunjukkan keberanian dan keperwiraan Islam yang hebat. Badiuzzaman, yang mewakili roh Risale-i Nur sendiri telah menjadi pemimpin bagi ratusan ribu pelajar dan kini telah mencapai jutaan pelajar yang menghayati karya tersebut. Beliau menjadi contoh kepada orang-orang Islam lain di Turki ketika itu. Beliaulah penyokong mereka di hari-hari yang penuh bahaya, seumpama seorang ketua tentera yang memberi galakan kepada tenteranya melalui keberanian dan kewibawaannya sendiri. Dengan ini, mereka pun berjaya menghilangkan ketakutan dan syak wasangka dari hati orang ramai dan maruah negara dikembalikan. Mereka telah membawa harapan dari kelegaan dan menyelamatkan orang-orang Islam daripada rasa cemas dan kecewa.

Pada tahun 1935, Badiuzzaman bersama 125 orang pelajarnya telah ditahan dan dibicarakan di Mahkamah Jenayah Eskisehir. Dalam tempoh perbicaraan berlangsung, mereka terpaksa menghabiskan selama 11 bulan di dalam penjara Eskisehir yang penuh dengan penderitaan. Walaupun begitu, mereka masih membawa harapan dari kelegaan dan menyelamatkan orang-orang Islam daripada perasaan cemas dan kecewa.

Badiuzzaman kemudianya dipindahkan ke Kastamonu selama 7 tahun. Di sana, Beliau masih terus menulis dan menyebarkan Risale-i Nur. Oleh sebab beliau dan para pengikutnya tidak diberi kebebasan, mereka telah menubuhkan rangkaian pengirim Risale-i Nur yang dinamakan “Posman Nur” (Nurju). Hasilnya, Posman Nur telah berjaya menyebarkan sebanyak 600,000 naskah Risale-i Nur ke seluruh Anatolia.

Pada tahun 1943, beliau bersama 126 orang pelajarnya telah ditahan dan dibicarakan di Mahkamah Jenayah di Denizli. Kali ini beliau dituduh mencetak secara rahsia satu risalah di Istanbul mengenai kewujudan Tuhan.

Perjuangannya tidak pernah reda sama ada dalam buangan mahupun di penjara. Di dalam penjara, beliau telah bertindak memulihkan para banduan dan penjenayah yang dianggap tidak berguna oleh masyarakat. Beliau juga telah berjaya menghasilkan karya-karya baru walaupun kertas dan pen tidak dibenar masuk ke dalam penjara. Jadi, karyanya ditulis atas cebisan-cebisan kertas yang dikoyak dari kampit-kampit kertas. Karyanya kemudian diseludup keluar di dalam kotak-kotak mancis. Karyanya yang berjudul “Buah-buah Iman” telah ditulis dengan cara ini.

Perbicaraan di Denizli berakhir dengan keputusan beliau dibebaskan sebulat suara. Tetapi ini tidak bermakna beliau telah diberikan kebebasan sepenuhnya. Atas arahan daripada pihak berkuasa di Ankara, beliau pun dihantar ke sebuah bandar lain bernama Emirdag.

Kebebasan yang sudah lewat

Bagi Badiuzzaman, Emirdag juga sama dengan tempat-tempat yang lain. Sekali lagi beliau diawasi, ditindas dan diancam. Namun begitu, beliau terus memperjuangkan iman dan Islam. Tenmpohnya di Emirdag sekali lagi berakhir dengan penangkapanya. Kali ini beliau bersama dengan 53 pelajarnya telah ditahan dan dihantar ke Mahkamah Jenayah Afyon untuk dibicarakan. Beliau dipenjarakan di penjara Afyon selama 20 bulan. Kekejaman di penjara ini adalah lebih teruk berbanding yang lain. Badiuzzaman ketika itu berumur 75 tahun dan sedang menderita berbagai penyakit. Pihak berkuasa telah meletakkannya di sebuah bilik penjara bersendirian yang mempunyai tingkap-tingkap pecah walaupun beliau uzur. Di dalam bilik penjara bertingkap pecah inilah Badiuzzaman menghabiskan dua musim sejuk yang sangat mencabar. Apabila melihat musim sejuk pun tidak dapat membunuhnya, maka musuhnya telah meracuninya (ada pendapat mengatakan beliau diracun sebanyak 19 kali). Ketika beliau menderita kesakitan akibat racun tersebut, beberapa orang pelajarnya memberanikan diri untuk menolongnya tetapi telah dibelasah dengan kejam sekali.

Akhirnya hukuman ke atas Badiuzzaman telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung. Walau bagaimanapun, Mahkamah Agung telah mengambil masa yang lama untuk membuat keputusan. Mahkamah membatalkan hukuman tersebut setelah Badiuzzaman dan para pengikutnya menghabiskan tempoh penjara yang sama panjang dengan hukuman yang dikenakan oleh Mahkamah Afyon. Lapan tahun kemudian, akhirnya dalam tahun 1956, Mahkamah tersebut mengistiharkan mereka tidak bersalah selepas mereka menghabiskan dua tahun dalam penjara yang teruk.

Pilihanraya bebas dan adil yang pertama telah diadakan di Turki pada tahun 1950. Sistem pelbagai parti telah menggantikan sistem 1 parti. Pemerintahan kejam Parti Republikan Rakyat yang tidak suka pada agama telah tamat. Pelbagai bentuk kebebasan dan hak mula diikhtiraf. Satu zaman baru telah bermula bagi sejarah Republik Turki. Pengharaman ke atas azan telah dibatalkan dalam sidang pertama parlimen baru Turki. Dalam tahun-tahun berikutnya, Badiuzzaman terlibat dalam hanya 1 perbicaraan saja. Dalam perbicaraan di Istanbul ini, beliau tidak ditahan. Keputusannya ialah beliau dibebaskan sebulat suara.

Selepas hampir seabad berkhidmat untuk iman dan Islam, Badiuzzaman Said Nursi kembali ke rahmatullah pada pagi 23 hb. Mac, 1960. Beliau telah pergi dengan penuh kemuliaan dan kemenangan. Hasil karyanya akan terus menyinari abad ini dan abad-abad yang mendatang. Kasih sayang yang dipupuknya akan diperturunkan dari satu generasi ke satu generasi untuk selama-lamanya.

Pandangan terhadap Risale-i Nur

Badiuzzaman telah memahami sebab yang paling penting dalam keruntuhan dunia Islam sebagai kelemahan dalam asas keimanan. Kelemahan ini bersama serangan-serangan pada asas keimanan pada abad ke 19 dan 20 ini yang dijalankan oleh fahaman kebendaan, ateis dan lainnya atas nama sains dan kemajuan menjadikannya insaf bahawa keperluan yang mustahak dan genting adalah untuk menguatkan dan menyelamatkan keimanan. Apa yang diperlukan adalah untuk mengerahkan semua tenaga untuk membangunkan ajaran Islam melalui asas keimanan dan untuk menjawab persoalan-persoalan keimanan ini pada tahap yang diperlukan dengan “Jihad yang Maknawi” atau “Jihad dengan Ayat”.

Dalam masa penahananya, Badiuzzaman telah menulis satu koleksi karya yang digelar Risale-i Nur, yang menerangkan dan menghuraikan asas-asas keimanan dari kebenaran Al-Quran kepada manusia moden. Metodologi yang digunakannya adalah dengan menganalisis keimanan dan kekufuran serta menunjukkan melalui hujah-hujah yang rasional dan terang bahawa bukan sahaja keimanan boleh dibuktikan, kesemua kebenaran yang terkandung dalam keimanan seperti keujudan Tuhan dan keEsaanNya, kerasulan dan kebangkitan manusia di hari akhirat dalam bentuk jasad juga dapat diterangkan sebagai satu satunya penjelasan yang rasional dari keujudan manusia dan alam semesta ini.
Dalam menjelaskan keadaan yang sebenarnya dari tujuan utama penciptaan manusia dan alam semesta ini, Risale-i Nur menunjukkan bahawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat hanya boleh diperolehi dalam keimanan dan ilmu ketuhanan. Ia juga menunjukkan akibat dari kekufuran, menyebabkan roh manusia dan hatinya mengalami kesakitan dan kesedihan yang amat sangat di mana biasanya orang-orang yang sesat berusaha untuk menghilangkannya melalui kelalaian dan menolak kenyataan. Oleh itu, sesiapa yang mempunyai sebarang kesedaran boleh mengambil perlindungan dengan cara berpegang kepada keimanan.

Berikutnya adalah beberapa petikan yang di utarakan oleh tokoh-tokoh Islam ketika ini keatas Badiuzzaman dan Risale-i Nur:

Dalam sejarah Islam, tiga pergerakan Islam berikut telah bangkit dan meyerupai satu dengan yang lain di mana setiap satunya telah memainkan peranan yang  besar dalam memelihara keimanan orang-orang Islam : 1. Pergerakan Imam Rabbani, Shaykh Ahmad Sirhindi di India.  2. Pergerakan Abdulhamid ibnu Badis di Algeria  3.  Pergerakan Badiuzzaman Said Nursi di Turki.

Prof. Abdul Wadud Celebi
(Universiti Al-Azhar,Mesir)

Saya percaya bahawa penulisan dalam Risale-i Nur sahajalah yang melihat dengan secukupnya dan menyeluruh kepada kosmos seperti keadaaannya yang sebenarnya, menyampaikan keimanan dengan pentafsiran Al-Quran seperti yang dikehendakki oleh Rasul kita, mencari sebab penyakit yang menjangkiti manusia moden dan menawarkan ubat yang dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ini dengan sepenuhnya. Sesungguhnya saya berkepecayaan bahawa pengarang Risale-i Nur layak untuk di gelar Mujaddid.

Dr. Colin Turner (Telah memeluk Islam)
(Universiti Manchester,England)


Rujukan :

1.       Umit Simsek, 1989, A brief  biography of Bediuzzaman Said Nursi, Sozler Yayinevi, Istanbul.
2.       Collin Turner, 1992, The Risale-i-Nur as a New School of Belief.,International Symposium : The construction of Islamic thought in the twentieth century and Bediuzzaman Said Nursi, Sozler Publication, Isatanbul.
3.       Abdul Wadud Celebi, 1992, International Symposium : The construction of Islamic thought in the twentieth century and Bediuzzaman Said Nursi, Sozler Publication, Isatanbul.

Kisah Ashabul Ukhdud




Pada masa dahulu raja-raja bergantung kepada ahli sihir untuk mengukuhkan lagi takhta kerajaan mereka. Sihir digunakan oleh pemerintah untuk menipu orang ramai yang menyebabkan mereka menjadikan raja sebagai tuhan selain daripada Allah swt. Rasulullah saw telah memberitahu bahawa ada seorang raja yang mempunyai seorang tukang sihir yang sudah lanjut usianya. Tukang sihir ini merasa takut akan kehilangan ilmunya dan meminta agar raja tersebut mencari seorang budak yang bijak dan menonjol pada masa itu untuk mewarisi ilmu dan kesesatanya. Raja itu menunaikan hajat tujang sihir tadi.
Pada suatu hari ketika budak itu berulang alik dari istana, dia telah melalui satu tempat yang merupakan tempat tinggal seorang rahib (ahli agama ) yang mana dia begitutertarik kepadanya dan mendengar segala nasihat daripada rahib tadi. Setelah budak itu mengadu kepada rahib tersebut mengenai tindakan ahli sihir yang akan dikenakanjika dia terlewat kerana belajar dengan rahib. Lalu rahib itu memberi cadangan iaitu jika tukang sihir itu bertanya tentang kelewatannya maka katakanlah bahawa keluarganya telah menyekatnya dan jika ditanya oleh keluargamu maka katakanlah bahawa tukang sihir telah menahannya yang menyebabkan dia kelewatan.

Pada suatu hari budak tersebut telah terserempak dengan seekor binatang besar yang menahan dan menyekat orang ramai yang mana ia kemungkinan sebagaimana singa atau ular yang besar. Rentetan daripada masalah ini, timbullah satu peluang bagi budak tersebut untuk menyelesaikan perkara di antara tukang sihir dan rahib bagi mengetahui yang manakah di anatara mereka berdua berada di dalam kebenaran . Lalu dia pun mengambil seketul batu dan melontar kepada binatang tersebut dengan memohon kepada tuhan agar membunuh binatang tersebut jika sekiranya rahib itu lebih diredahaiNya berbanding dengan tukang sihir itu. Tiba-tiba binatang itu tersungkur dan rebah dengan lontaran tadi sedangkan orang ramai menyangka bahawa binatang tersebut tersungkur kerana kelebihan daripada ilmu sihir yang dipelajarinya.
Setelah rahib tersebut mengetahui bahawa budak tersebut akan diuji kerana telah memperlihatkan ilmunya, maka dia meminta agar budak itu tidak berdakwah secara senyap sebagaimana yang dilakukan oleh rahib tersebut tetapi sebaliknya rahib tersebut meminta agar tidak memberitahu mengenainya kepada orang ramai. Pesan rahib lagi bahawa orang mukmin itu meminta kesejahteraan hanya kepada Allah dan jika diuji dia bersabar.
Allah swt telah mengurniakan kepada budak tadi kelebihan menyembuh penyakit-penyakit di antaranya mencelikkan penglihatan dan menyembuhkan penyakit sopak yang mana dia memberitahu bahawa penyembuhnya adalah Allah.Sesiapa yang beriman kepada Allah maka Dialah jua penyembuhnya. Budak tadi tetap dalam menyebarkan dakwah ketika mengubati penyakit orang ramai.Tersebarlah berita mengenai kehebatan budak tadi kepada salah seorang pegawai istana yang buta . Tanpa berlengah, dia pun memberikan kepada budak tadi satu hadiah yang besar untuk mengubatinya. Budak tersebut memberitahu bahawa penyembuhnya adalah Allah. Jika dia beriman kepada Allah, dia akan berdoa kepada Allah supaya Dia menyembuhkan penyakitnya. Pegawai tadi terus beriman dan penyakitnya disembuhkandengan berkat daripada doa budak tadi.
Pada suatu hari, pegawai tadi telah menghadiri suatu majlis yang mana raja berasa hairan terhadap apa yang berlaku kepada pegawai itu. Maka dia bertanya:” Siapakah yang menyembuhkan penglihatanmu”. Lalu pegawai tersebut menjawab:”Tuhanku” . Maka b raja tersebut bertanya lagi : “Adakah bagi kamu tuhan selain daripadaku ?”.Pegawai itu menjawab:”Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah “. Maka raja tersebut begitu marah apabila mendengar jawapan itu yang mana dia menganggap bahawa kata-kata pegawai nya tadi boleh membawa kepada fitnah yang besar dan boleh menggugat takhta dan pemerintahannya. Ini akan menyebabkan rakyat akan merasa bahawa selama ini mereka telah ditipu dengan dakwaan raja yang mendakwa dirinya sebagai tuhan yang patut disembah selain daripada Allah dan menganggap dirinya sebagai tuhan manusia . Tukang-tukang sihir dan pegawai-pegawai yang jahat itu bekerja siang dan malam dalam memperbaiki aqidah pegawai tadi maka gementarlah hati raja tersebut kerana bimbangtakhta pemerintahannya akan tergugat. Dia telah menyiksa pegawai itu sehinggalah dia memberitahu mengenai beritahubudak tersebut.
Apabila budak tadi datang ke istana yang mana raja itu menyangka bahawa budak tadi telah mencapai suatu tahap ilmu sihir hasil daripada tunjuk ajar tukang sihirnya.Tetapi ternyata sangkaannya itu meleset sama sekali apabila budak tadi mengingkari sihir dan tukang sihir yang mana dia memberitahu mereka bahawa dia tidak menggunakan ilmu sihir untuk mengukuhkan kedudukan takhta dan menyembah raja itu.Sebaliknya dia akan berdakwah kepada manusia supaya mengingkari raja tersebut dan beriman kepada Allah s.w.t yangEsa.
Maka raja tersebut pun menyeksa budak tadi dengan tujuan untuk mengetahui punca fitnah yang berlaku kepadanya sehinggalah budak tadi memberitahu mengenai rahib tadi. Maka terjadilah perkara yang ditakuti oleh rahib tadi berkenaan perkara yang tidak diingini berlaku. Maka diazabnya rahib tadi agar meninggalkan agamanya namun ia enggan dan tetap bersabar sehinggalah sampai ke kemuncaknya yang mana badannya dibelah duadengan gergaji.Begitu jugayang berlaku kepada pegawainya yang beriman itu .Begitulah pemuda yang sabar di dalam menahan azab ketika dalam mehnah dan ujian dengan mengutamakan iman daripada kehidupan mereka .Walaupun mereka diuji dengan azab, namun pada hakikatnya mereka berada di dalam pertolongan dan perlindungan Allah s.w.t serta mendapat keredaanNya dengan memperolehi syurga dan dijauhkan daripada azab neraka yang mana pada hari qiamat mereka ditolong oleh Allah s.w.t.
Raja tersebut cuba mempengaruhi budak tadi kerana ia boleh mengukuhkan kedudukannya jika dia kembali kepada agama asalnya kerana budak tadi memiliki sifat-sifat yang unik. Tambahan pula bapanyaadalah daripada kalangan pembesar negara yang mana raja itu tidak mahu menimbulkan kemarahan bapa budak tersebut dan kekecohan di kalangan kaumnya. Setelah gagal melembutkan hati budak tadi, mereka telah merancang untuk membunuhnya dengan pelbagai cara disamping masih memberi peluang kepada budak tadi untuk kembali kepada aqidah asalnya denganmenganggap bahawa caran itu akan dapat menakutkan budak tersebut tetapi mereka telahsilap.Rancangan pertama ialah menghantar budak tadi ke puncak gunung untuk dihumbankan ke lembah yang curam .Lalu budak itu berdoa kepada tuhanNya. Tiba-tiba bergegarlah gunung tersebut dan jatuhlah semua pegawai-pegawai raja ke dalam lurah yang tinggi itu.Kembalilah budak tadi kepada raja dengan selamatnya dan memberitahu akan mengenai apa yang menimpa pegawai-pegawai bersamanya tadi.
Selepas gagal cubaaan pertama, lalu dihantar pula ke tengah laut untuk dihumbankan ke dasar lautan jika dia masih enggan kembali ke agama asalnya . Maka berdoalah budak tadi kepada Tuhannya. Doanya dimaqbulkan yang mana kesemua pegawai tadi ditenggelamkan oleh Allah s.w.t. Budak tadi kembali semula kepada raja dengan selamatnya.
Suatu peringatan yang penting di sini ialah mengenai tindakan budak tadi yang mana dia tidak terus melarikan diri setelah diselamatkan oleh Allah s.w.t tetapidia tetap kembalikepada raja tersebut. Ini adalah kerana dia tidak berniat untuk menyelamatkan dirinya semata-mata tetapi bertujuan untuk menzahirkan agama Allah s.w.t dan meninggikan kalimahNya.Tidak syak lagi orang ramai selalu mengikuti perkembangan perjalanan budak tersebut sehingga mereka mengetahui apa yang berlaku kepadanya . Setiap perbuatan budak itu menjadi buah mulut di majlis-majlis dan perayaan-perayaan terutamanya berkaitan dengan keberanian budak tersebut dalam menghadapi pemerintah yang zalim itu tanpa rasa gentar dan takut.Sebenarnya orang ramai tidak mempercayai segala dakwaan raja mereka tetapi oleh disebabkan kezaliman raja menyebabkan mereka menyembunyikan perkara ini.
Raja menyedari akan kelemahannya untuk membunuh budak tersebut maka akhirnya budak itu sendiri memberitahu mengenai satu cara yang membolehkan dirinya dibunuh. Walau dengan apa cara sekalipun yang dilakukan oleh raja itu namun ia tidak dapat membunuhnya kecuali dengan cara yang akan diberitahu oleh budak tadi. Budak tadi meminta raja tersebut supaya mengumpulkan orang ramai di suatu tempat dan mengikatnya pada suatu batang kayu. Kemudian mengambil anak panah daripada simpanannya dan memanahnya dengan berkata:” Dengan nama Allah s.w.t Tuhan budak ini!”. Laluraja pun memanahnya sebagaimana cara yang di suruh oleh budak itu.
 Begitulah peristiwa yang terjadi yang mana tatkalaanak panah itu terkena ke dada budak tadi, maka raja itu telah memeriksa dengan meletakkan tangannya pada tempat anak panah tersebut bagi mengesahkan bahawa dia telah mati. Kematian budak tadi setelah menunjuk cara kepada raja cara untuk membunuhnya apabila raja tersebut tidak mampu membunuhnya melainkan dengan cara memanah dengan anak panah yang diambil dari simpanan budak itu sendiri dan bukan menggunakan anak panah yang lain sambil melafazkan dengan nama Allah s.w.t Tuhan budak ini .Jika tidak, makaraja tersebut tetap menemui jalan kebuntuan di dalam membunuhnya.
Jika perkara ini terjadi pada zaman kita maka sudah tentu menjadi satu perbalahan dan perbahasan kepada sesetengah orang yang tidak mendalami dalam bidang agama tentang sejauh mana kebenaran perbuatan budak tadi . Adakah ia patut menunjukkan jalan kepada raja tersebut cara yang boleh menyebabkan ia mati ?Atau bukan cara itu akan membunuhnya. Sesetengah orang yang cetekilmunya pula mendakwa bahawa perbuatan budak tadi termasuk di dalam perbuatan membunuh diri. Sebenarnya membunuh diri adalah perbuatan orang yang berputus asa dan mahu lari daripada kehidupannya yang sebenar. Sedangkan budak tadi dan orang yang sepertinyaadalah orang yang sanggup berkorban jiwa raga mereka untuk menyebarkan dan mempertahankan keIslaman dan keimanan mereka .Merekalah yang menentang kejahatan orang yang berbuat kerosakan dan ini merupakanherdikankepada orang kafir.
Bukanlah budak tadi seorang yang bodoh menuntut kematian tetapi sebenarnya dia begitu berharap dengan kematiannya itu dapat mengajak orang lain ke arah keimanan kepada Allah s.w.t dan mengajak orang lain supaya menentang taghut tersebut. Kadang-kadang ketakutan yang ada pada manusia menyebabkan mereka terhalang daripada mengikuti kebenaran dan dalam memperkatakan kebenaran tersebut. Tampilnya budak tadi dengan mengorbankan dirinya tanpa menghiraukan raja dan pegawai-pegawainya adalah merupakan satu contoh kepada orang ramai dalam menyatakan kebenarannya.
Setelah budak tersebut hampir menemui ajal ,dengan perasaan lega raja tersebut merasakan bahawa telah berakhir fitnah terhadapnya dan telah selesai urusannya dengan mengikis punca dan akar umbi lawannya itu.Tiba-tiba datang pegawainya dengan tergesa-gesa dan memberitahu bahawa terjadi perkarayang paling ditakuti oleh raja itu sendiri iaitu berimannya orang ramai kepada Allah s.w.t . Maka dengan ini tercapailahsegala hasrat dan tujuan budak tadi dengan mengikis perasaan takut orang ramai tanpa menghiraukan raja berserta pegawainya dan menjadikan pengorbanan dirinya dijalan Allah s.w.t sebagai suatu wasilah atau jalan untuk orang ramai beriman dan mentauhidkanAllah s.w.t .
Kemarahan raja tersebut sampai ke kemuncaknya yang mana dengan segera dia mengarahkan semua pegawai dan sekutu-sekutunya menggali parit dan menyalakan api ke dalamnya dengan menghumbankan setiap orang yang tidak mahu kembali kepada agamanya yang asal. Namun semua orang lebih rela dihumbankan ke dalam api tersebut kerana api neraka di hari qiamat lebih ditakuti oleh mereka daripada api dunia yang jauh bezanya, begitulah mauqif dan pendirian orang mukmin yang sebenarnya.
Suatu peristiwa yang penting di dalam kisah yang bersejarah ini adalah peristiwa seorang wanita yang masih mempunyai anak kecil di dalam pangkuannya yang masih menyusu apabila dia menghampiri jurang api tersebut hampir-hampir dia mahu kembali ke agamanya yang asal lalu dengan izin Allah s.w.t menjadikan anak yang kecil itu dapat bercakap kepada ibunya supaya bersabar kerana ia berada di dalam kebenaran dengan kata-katanya yang berbunyi: ?bersabarlah ibuku sesungguhnya kita berada didalam kebenaran?. Itulah kebesaran Allah s.w.t untuk mengukuhkan kedudukan dan keimanan orang mukmin. Allah s.w.t telah merakamkan peristiwa dan sebab pembakaran mereka tersebut di dalam ayat 8 hingga 9 surah al-Buruj yang bermaksud :” Dan mereka tidak menyiksa orang-oeang mukmin itu melainkankerana mereka itu beriman kepada Allah yang maha perkasa lagi maha terpuji yang mempunyia kerajaan langit dan bumi dan Allah maha menyaksikan segala sesuatu” .
Begitulah kezaliman dan sifat melampau mereka kerana sanggup membakar kaumnya sendiri diatas sebab tidak mengikut jalan dan cara yang diciptakan oleh mereka sendiri.Bagi mereka perkara yang penting ialah dapat mengekalkan raja dan mempertahankannya jika tidak semua orang akan di bakar hidup-hidup

PENGAJARAN KISAH
1. Allah tetap menyempurnakan agamaNya sebagaimana Dia menolong budak dalam kisah ini. Kaum yang selama ini berada dalam kesesatan dan kezaliman mendapat hidayah Allah apabila melihat peristiwa yang berlaku kepada budak itu.Allah taala senantiasa membantu mereka yang menegakkan dan memelihara serta mempertahankan agamaNya
2. Allah mampu membangkitkan pendakwah pada agamaNya daripada kalangan org yang mana pada mulanya dianggap pengukuh kepada kerajaan Thaghut sebagaimana budak di dalam kisah ini, pada mulanya budak itu menjadi murid kepada tukang sihir tetapi akhirnya beriman kepada Allah melalui pengajian yang di perolehi daripada Abid dan akhirnya dia menjadi penentang paling kuat kepada kerajaan yang zalim itu.
3. Iman tidak memerlukan masa yang panjang setelah diberi hidayat oleh Allah didalam hati manusia sebagaimana yang terjadi kepada kaum di dalam kisah ini.
4. Allah mengurniakan karamah (kemuliaan) kepada wali-waliNya didalam memperkukuhkan lagi keiman adan keyakinan.
5. Orang kafirn sentiasa bermusuh dengan orang beriman sebagaimana di gergaji rahib dan pegawai raja yang telah beriman kepada Allah.
6. Kita wajib bersabar di dalam menempuh ujian sebagaimana sabarnya rahib, pegawai dan budak itu serta kaum yang telah dihumbankan ke dalam lubang api.
7. Di bolehkan membuat helahn dalam peperangan dan perkara yang bertujuan menegakkan kebenaran.
8. Orang yang jahat sentiasa mahu kejahatan mereka diwarisi kepada orang lain sebagaimana tukang sihir mahu mengekalkan ilmu sihirnya kepada orang lain untkn menyesatkan manusia.
9. Mereka yang benar-benar yakin, Istiqomah, dan ikhlas dalamperjuangan sahaja yang akan mendapat kemenangan.

Kesimpulan
Sebagai seorang yang beriman kepada Allah SWT kita hendaklah yakin akan kebenaran agama Allah dan sentiasa berdoa serta bergantung kepadaNya Serahlah segala urusan dan penentuan hanya kepada Allah. Barang sesiapa yakin kepada Allah maka Allah akan menolongnya dan jika dia terkorban sekalipun pegorbanannya itu akan menjadi titik tolak kepada kebangkitan ke arah kebenaran. Kita hendaklah berjemaah kerana ia akan membawa kepada keberkatan dan kebahgiaan. Sesiapa yang menolong dan membantu agama Allah di dunia maka Allah akan menolongnya di dunia dan di akhirat serata menetapkannya di dalam islam.

Bibiografi :
1)Al-Quran Al-Karim
2)Ma’a Qisosu Sabiqin ,Dr Solah Al-Khalidi

3)Qisosu An-Nabawi, Dr Umar Al-Asyqar