Kulit adalah organ yang paling terlihat sehingga dapat digunakan untuk membedakan seseorang dengan yang lainnya. Perbedaan jenis warna kulit seseorang umum digunakan untuk mengidentifikasi ras dan keturunan orang tersebut. Umumnya, bangsa Indonesia atau Melayu disebut memiliki kulit berwarna cokelat sawo matang atau kuning langsat, bangsa China berkulit kuning, bangsa Eropa berkulit putih dan Afrika berkulit hitam. Namun, bagaimana penggolongan kulit manusia menurut ahli dermatologi?
Thomas B. Fitzpatrick adalah sosok dermatologis terkemuka asal Amerika berkat karya dan kiprahnya di dunia kesehatan kulit. Pada hasil penelitiannya, Fitzpatrick mengelompokkan lima jenis warna kulit manusia yang masing-masing mempunyai karakter serta kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kelima jenis tersebut adalah very fair, fair, medium, olive, serta brown atau black. Kelima jenis warna kulit ini terbilang cukup mewakili beragam warna kulit seluruh manusia di dunia.
Jenis warna kulit very fair memiliki tingkat intensitas warna putih yang sangat terang dan cenderung terkesan pucat. Jenis ini tidak akan bisa menggelap atau kecoklatan meski terpapar oleh sinar matahari seharian. Masyarakat keturunan ras Eropa dan Australia memiliki kulit dengan warna jenis ini.
Fair, adalah jenis warna kulit yang cenderung lebih pink dan banyak muncul di jenis kulit bangsa Jepang dan Cina. Warna kulit fair selalu bisa terbakar, namun terkadang saja bisa berubah menjadi gelap.
Warna kulit medium adalah warna kulit orang keturunan Indian Meksiko dan Indonesia pada umumnya. Jenis warna medium bila terpapar sinar matahari akan cukup mudah berubah menjadi gelap.
Warna kulit olive walaupun jarang terpapar sinar matahari, warnanya akan tetap cokelat.
Warna kulit brown atau black banyak didapatikan pada bangsa Afrika dan India. Kulit brown atau black meskipun tidak pernah terkena sinar matahari langsung, tapi akan selalu menggelap atau hitam.
No comments:
Post a Comment